Pengertian Superblok dan Keunggulannya

superblok

Pengembangan kota modern telah menyaksikan perubahan signifikan dalam desain dan fungsi lingkungan perkotaan. Salah satu konsep yang semakin mendapatkan perhatian adalah superblok. Konsep ini telah merevolusi cara kita memandang perkembangan kota, menghadirkan kombinasi yang harmonis antara hunian, komersial, dan fasilitas umum dalam satu area yang terpadu. Bagi sebuah kawasan superblok, pembangunan berbagai fasilitas publik seperti pusat pendidikan, bisnis, perbankan, dan rumah sakit, sebagai proses utama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama tentu akan menjadi nilai tambah.

Pengertian Superblok

Superblok merupakan sebuah proyek pembangunan kota yang mengintegrasikan beberapa fungsi ke dalam satu area terbatas. Biasanya, superblok ini menawarkan beragam fasilitas seperti hunian, kantor, pusat perbelanjaan, area rekreasi, serta fasilitas umum lainnya. Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan yang lebih efisien, fungsional, dan nyaman bagi penduduknya.

Istilah ‘mixed-use’ dan ‘superblok’ (superblock) belakangan ini makin sering digunakan untuk menyebut proyek properti yang memiliki beberapa fungsi, mulai dari hunian, komersial, perkantoran, dan lain-lain. Tak pelak superblok adakalanya disebut juga kota di dalam kota alias city within city.

Konsep Superblok awalnya muncul dari ide para developer gerakan arsitektur dan urban planning modern. Superblok memaksimalkan fungsi pada lahan yang terbatas dan merupakan salah satu solusi dalam mengembangkan tata kota dengan lebih efisien. Konsep penataan ruang kota dengan semua fungsi pemenuhan kebutuhan manusia disediakan dalam satu kawasan yang kecil.

Gagasan awal superblok dikemukakan oleh seorang arsitek dan urbanis asal Perancis, Le Corbusier pada 1924. Konsep yang dituangkan dalam proyek Ville Radieuse atau Radiant City tersebut memang tidak pernah terealisasi, tetapi telah mengilhami pengembangan superblok di berbagai negara.

Di Jakarta, proyek properti yang masuk kategori superblok antara lain Rasuna Epicentrum dan Mega Kuningan. Bagi sebuah kawasan superblok, pembangunan berbagai fasilitas publik seperti pusat pendidikan, bisnis, perbankan, dan rumah sakit, sebagai proses utama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama tentu akan menjadi nilai tambah. Sehingga tidak hanya kebutuhan hunian yang terpenuhi, namun juga memberi efek terhadap perekonomian baru yang terhubung dengan fasilitas publik.

Keunggulan Superblok

Merujuk definisinya, superblok adalah area lahan perkotaan yang dibatasi oleh jalan arteri yang berukuran beberapa blok kota berukuran biasa. Di dalam superblok, jaringan jalan lokal dirancang hanya untuk melayani kebutuhan penghuni. Sejak digagas 97 tahun silam, pada tahun 1993 dirilis dampak dari superblok yakni menghasilkan peningkatan perjalanan dengan berjalan kaki (lebih dari 10%) dan dengan sepeda (>15%), serta dalam tingkat aktivitas komersial dan jasa yang lebih tinggi. Lalu apa saja keunggulan superblok?

Hidup Lebih Praktis

Kawasan superblok disebut sebagai kota mandiri (self contained city). Bila dilihat dari letaknya yang ada di dalam kota, superblok disebut juga kota di dalam kota (city within city). Tinggal di sebuah superblok sama artinya para penghuni dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di satu kawasan kecil, sehingga tingkat mobilisasi ke tempat yang jauh dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini membuat kualitas hidup lebih baik dan praktis, efisien, dan tentu saja hemat waktu, uang, dan energi.

Lingkungan Tertata

Tengok saja satu kawasan superblok yang ada di Indonesia tepatnya di Jakarta yakni Orchard Jakarta. Tentunya kesan yang akan didapatkan pertama kali adalah lingkungan yang jauh lebih tertata, baik antara jalur untuk kendaraan, jalur untuk pejalan kaki, serta tata letak yang sempurna antara area tempat tinggal dengan area perkantoran. Tentunya ini sebuah keunggulan bukan?

Bebas Macet

Lantaran tata letak lingkungannya yang rapi dan teratur, sudah pasti kawasan superblok akan menjamin lalu lintas yang bebas macet. Apalagi umumnya mobilitas berasal dari penghuni yang beraktivitas setiap harinya maupun pekerja kantoran di gedung setempat.

Nilai Investasi Relatif Tinggi

Pengembangan superblok yang sudah diatur sedemikian rupa umumnya akan menawarkan prestise tersendiri bagi penghuninya. Itu sebabnya, tak heran jika nilai properti yang ada di kawasan superblok relatif lebih tinggi. Namun itu juga yang akhirnya menyebabkan nilai investasi properti masa depannya lebih prospektif.


Referensi dari Kanal Griya yang sesuai:


Perbedaan Superblok dengan Mixed Use

Banyak orang mengidentikkan superblok sama dengan mixed-use, padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda. Mixed-use merujuk kepada bangunan multi-fungsi yang mampu mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus, seperti hunian, pusat belanja, perkantoran, pendidikan, rumah sakit, industri, rekreasi, dan sebagainya. Istilah mixed-use juga memiliki berbagai arti dan dapat diterapkan pada berbagai proyek pengembangan.

Proyek pengembangan dapat diklasifikasikan sebagai “mixed use” jika di dalamnya tersedia lebih dari satu penggunaan atau tujuan dalam bangunan bersama atau area pengembangan.

Penerapan bangunan jangkung dalam konsep mixed-use di lokasi strategis seperti di pusat kota diutamakan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pembangunan di lahan yang relatif kecil. Dengan kondisi kota yang makin padat dan lahan kosong yang makin menyusut, konsep mixed-use dianggap sebagai strategi pembangunan yang tepat. Di sisi lain, kemacetan yang makin parah membuat warga kota yang memerlukan efisiensi waktu menuju kantor atau pusat perbelanjaan, memilih hunian di dalam proyek mixed-use.

Bentuk pengembangan mixed use dapat bervariasi, contohnya satu bangunan yang ditempati oleh toko ritel di lantai dasar dengan apartemen di lantai atas, hingga pengembangan “urban village” yang komprehensif dengan beberapa bangunan yang beda penggunaan tetapi kompatibel. Seperti menggabungkan pusat ritel, gedung perkantoran, dan klinik kesehatan, yang mana umumnya terletak sangat dekat dengan kompleks perumahan.

Akan tetapi terlepas dari bentuknya, pengembangan mixed use merupakan bagian integral dari sebagian besar komunitas. Oleh karenanya proyek mixed use menciptakan tempat khusus di mana orang dapat tinggal, bekerja, bermain, dan memenuhi kebutuhan belanja dan gaya hidup sehari-hari dalam satu area.

Perbedaaan Superblok dengan TOD

Jika di atas sudah dijelaskan perbedaan antara superblok dengan mixed use, maka berikut ini adalah perbedaan antara superblok dan TOD. Seperti telah diuraikan sebelumnya, istilah superblok digunakan untuk menyebut proyek properti yang memiliki beberapa fungsi, mulai dari hunian, komersial, perkantoran, dan lain-lain. Lalu, apa yang dimaksud dengan Transit Oriented Development atau TOD itu?

Transit Oriented Development merupakan sebuah konsep dalam pengembangan perkotaan yang mengharuskan pengembang untuk memaksimalkan seluruh ruang yang ada di dalam kota tersebut dan menyeimbangkan pembangunan perumahan, wilayah bisnis, rekreasi yang terintegrasi dengan baik oleh sarana transportasi umum.

Konsep hunian TOD itu juga dimaksudkan supaya masyarakat lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum yang sudah terintegrasi dengan baik dibandingkan harus menggunakan kendaraan pribadi. Konsep ini juga dimaksudkan untuk mempermudah pergerakan masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya sekaligus untuk menghindari terjadinya kemacetan di kota.

Asal tahu saja, tidak semua kota di Indonesia sudah menerapkan konsep TOD. Beberapa wilayah pengembangan baru biasanya sudah mulai mengadopsi konsep TOD tersebut. Masyarakat bisa mengenali dengan mudah beberapa perumahan yang berada di kota yang sudah mengadopsi konsep TOD.

Anda telah membaca artikel tentang "Pengertian Superblok dan Keunggulannya" yang telah dipublikasikan oleh Kanal Griya. Semoga bermanfaat dan menambah informasi. Terima kasih.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.